-Zarafah (Giraffa camelopardalis)
Kelas: Mamalia Ordo: Cetartiodactyla Family: Giraffidae
Genus: Giraffa Spesies: Giraffa camelopardalis
7. LC (Least Concern -Beresiko Rendah-).
-pertarungan antar pejantan yang disebut necking-
Zarafah (
Giraffa camelopardalis) merupakan hewan darat tertinggi. Nama latinya, “
Giraffa camelopardalis” memiliki arti “pelari cepat unta-leopard”. Sedangkan kata Zarafah, berasal dari bahasa Arab, “
Ziraafaa” yang berarti “yang tertinggi”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan yang benar adalah zarafah, bukan jerapah. Keluarga terdekat Zarafah adalah Okapi. Mereka masuk kedalam keluarga yang sama, Giraffidae.
Zirafah jantan disebut “Bulls”, betina disebut “Cows”, sedangkan anak Zirafah disebut “Calves”.
Tinggi jantan dewasa sekitar 4,6 hingga 6,0 meter dengan berat antara 800 hingga 1.900 kilogram. Sedangkan betinanya lebih kecil, tinggi 4,0 sampai 4,8 dengan berat 550 hingga 850 kilogram. Panjang kaki depan lebih panjang 10% dari kaki belakang.
Kebanyakan zarafah hidup di Afrika Timur dan di Afrika barat daya. Hingga pertengahan abad ke-20 zarafah juga ditemukan di Afrika Barat, sebelah selatan Sahara.
-lidah zarafah dapat pencapai 46 centimeter-
Makanan kesukaan zarafah di alam liar adalah daun dari pohon akasia. Ketika sedang makan, zarafah jantan biasanya akan memakan pucuk daun tertinggi. Sedangkan betina biasanya akan menekuk lehernya untuk memakan daun-daun yang lebih rendah. Selain dilengkapi dengan bibir yang tebal guna melindungi zarafah ketika memakan tanaman berduri, hewan ini juga dilengkapi dengan lidah berwarna biru kehitaman yang sangat panjang. Panjangnnya dapat mencapai 46 centimeter.
-cara berbaring zarafah-
Zarafah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makan dan sisanya untuk beristirahat sambil mencerna makannanya. Kadang-kadang zarafah tidur di siang hari sambil berdiri. Zarafah tidur berbaring hanya ketika malam hari, menekuk kakinya di bawah tubuh namun biasanya tetap menegakkan lehernya (walaupun kadang kala zarafah tidur dengan menekuk lehernya kebelakang). Jarang ditemukan zarafah tidur lebih dari 20 menit.
-saling menaikkan kaki secara bergantian-
Ketika ingin kawin, pejantan biasanya akan bertarung terlebih dahulu. Dimulai ketika kedua pejantan berdekatan, kemudian mereka saling memukul-mukul lawannya dengan lehernya. Sering kali hanya dengan ‘necking’ pejantan dapat menentukan dominasi. Jika tidak, pertarungan akan dilanjutkan dengan memukul lawan dengan tanduk yang ada di kepalanya. Pertarungan selanjutnya adalah dengan menaikkan salah satu kaki (biasanya kaki depan) ke bahu pejantan lawan secara bergantian. Dalam pertarungan ini yang dibutuhkan adalah ketahanan fisik, karena bagi zarafah ini bukanlah hal yang mudah. Pertarungan biasanya akan berakhir dengan sendirinya.
-Giraffa camelopardalis angolensis yang sedang kawin-
Musim kawin zarafah dapat terjadi sepanjang tahun. Namun, kelahiran di alam bebas biasanya terjadi pada musim kering dan kelahiran di penangkaran dapat terjadi sepanjang tahun. Zarafah mencapai kematangan seksual pada umur 3-4 tahun. Namun, pejantan biasanya baru akan kawin pada umur 6-7 tahun.
-anak zarafah yang baru lahir-
Periode kehamilan biasanya 13 sampai 15 bulan. Ketika telah siap untuk melahirkan, sang induk akan langsung pergi ketempat yang lebih sepi untuk menghindari predator. Ketika melahirkan, induk zarafah tetap dalam posisi berdiri. Hingga anak zarafah keluar dan terjatuh dari ketinggian yang lumayan tinggi. Tinggi anak zarafah yang baru lahir sekitar 1,8 meter dan terus tumbuh 3 centimeter tiap harinya di minggu pertama dan 6 centimeter di minggu berikutnya hingga zarafah mencapai tinggi dewasa (4,6 sampai 6,0 meter).
-grombolan zarafah yang sering terlihat berlari bersama-
Musuh alami zarafah adalah kucing-kucing besar dan heyna. Zarafah lebih rentan ketika sedang minum atau berbaring.
Zarafah dapat berlari hingga 56 kilometer per jam. Namun, karena kaki zarafah sangat panjang, zarafah tidak bisa langsung menaikkan kecepatannya.
-zarafah harus menekuk kakinya agar dapat mencapai permukaan air-
Ketika minum di alam liar, zarafah harus melipat kakinya membentuk sudut 45 derajat agar dapat menyampai permukaan tanah. Ketika merunduk, tekanan darah yang mengalir dari jantung ke otak (bawah) akan sangat tinggi dan dapat menyebabkan kerusakkan otak. Untuk mengatasi hal itu, zarafah memiliki pembuluh darah elastis dan katup khusus di leher untuk menjaga tekanan darah yang yang mengalir ke otak.